Kamis, 22 Oktober 2015

pengertian kalimat

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sebagaimana yang kita sadari bahwa kita adalah makhluk sosial,yang dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari apa yang disebut dengan komunikasi.Salah satu bahan yang paling pokok dalam berkomunikasi baik yang bersifat formal maupun nonformal adalah bahasa.Dan tentunya bahasa itu tidak bisa lepas dari susunan kalimat yang baik,agar bahasa kita juga baik. Kalimat merupakan kumpulan dari beberapa suku kata dan bahan penunjang kata tersebut,sehingga akan terbentuk suatu aplikasi dalam berbicara atau menungkapkan sesuatu yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada orang lain sehingga orang itu faham dengan apa yang kita sampaikan, dan apa yang aik dalam bentuk lisan maupun tulisan.Bayangkan kalau seandainya kata-kata tersebut tidak tersusun,maka apa yang ingin kita sampaikan,tidak akan bisa teraplikasikan. Setiap sesuatu memiliki banyak ragam ,begitupun kalimat memiliki ragam dan aturan yang harus diikuti agar kita bisa menyusun kalimat itu dengan baik, sehingga nantinya tercipta suatu susunan yang indah dan beraturan yang dapat dimengerti orang lain.Kita juga perlu mengetahui pengertian dasar dari kalimat,agar apa yang kita buat memiliki landasan yang kuat dan dapat teraplikasikan. B.Rumusan Masalah 1. Menjelaskan pengertian kalimat. 2. Menjelaskan bebagai macam agama. 3. Menggambarkan manfaat dari adanya berbagai macam kalimat. C.Tujuan 1. Mengetahui pengertian dan fungsi kalimat. 2. Mengetahui berbagai macam kalimat dalam Bahasa Indonesia. 3. Mengetahui manfaat dari adanya berbagai macam kalimat itu. 4. Memperoleh pengetahuan betapa luasnya kalimat dalam Bahasa Indonesia itu. 5. Mampu membedakan antar satu kalimat dengan kalimat yang lain dengan baik BAB II PEMBAHASAN A.Pendekatan Materi I.Pengertian Kalimat Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). II.Unsur- Unsur Kalimat 1. Subyek (pelaku). 2. Predikat (pekerjaan/perbuatan). 3. Obyek (yang dikerjakan/korban). 4. Keterangan (waktu/tempat berlangsungnya suatu pekerjaan). III.Pola Kalimat Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok yang belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut. a) Kalimat Dasar Berpola S P Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya: • Dia/ sedang bermain. = S / P (Kata Kerja) • Ibunya/ pelatih bola voli. = S / P (Kata Benda) • Pemandangan itu/ suram.= S / P (Kata Sifat) • Pemain bola itu / dua belas orang. = S / P (Kata Bilangan) b) Kalimat Dasar Berpola S P O Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nominal atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nominal atau frasa nominal. Misalnya: • Dia / sedang menggali / lubang. S / P / O c) Kalimat Dasar Berpola S P Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya: • Pamannya/ beternak/ itik. S / P /Pel. d) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: • Ayah / mengirimi / saya / uang. S / P / O / Pel. e) Kalimat Dasar Berpola S P K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: • Andi / berasal / dari Keruak,Lombok Timur. S / P / K f) Kalimat Dasar Berpola S P O K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: • Ridho/ melempar / batu / ke rumah warga. S / P / O / K g) Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya : • Para Mahasiswa / bermain / bola / di ruang kampus. S / P / Pel. / K h) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: • Hadi / mengirimi/pacarnya / surat / setiap minggu. S / P / O / Pel. / Ket. B.Pendalaman Materi Macam-Macam Kalimat 1. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.Hal ini berarti bahwa konstituen untuk tiap unsur kalimat, seperti subjek dan predikat, hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan.Dalam kalimat tunggal tentu saja mendapat semua unsur wajib yang diperlukan.Disamping itu adapula keterangan tempat, waktu dan alat. contoh: dia akan melahirkan. 2. Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: 1. Kalimat Majemuk Setara 2. Kalimat Majemuk Rapatan 3. Kalimat Majemuk Bertingkat 4. Kalimat Majemuk Campuran a. Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Contoh: 1. Ani pergi ke sawah. (kalimat tunggal 1) 2. Sya’ban berangkat ke kampus. (kalimat tunggal 2) • Ani pergi ke sawah sedangkan Sya’ban berangkat ke kampus. (kalimat majemuk) b. Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh: 1. Mereka selalu nganggur. (kalimat tunggal 1) 2. Mereka selalu tidur. (kalimat tunggal 2) 3. Mereka selalu main-main. (kalimat tunggal 3) • Mereka selalu nganggur, tidur, dan main-main. (kalimat majemuk rapatan) c. Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.Bagian yang lebih tinggi disebut induk kalimat,sedangkan yang lebih rendah disebut anak kalimat. Contoh: 1. Hazwan pergi ke kampus. (induk kalimat) 2. Ketika matahari tepat berada di atas kepala. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) • Ketika matahari tepat berada di atas kepala, Hazwan pergi ke kampus. (kalimat majemuk bertingkat cara 1) • Hazwan pergi ke kampus ketika matahari tepat berada diatas kepala. (kalimat majemuk bertingkat cara 2) d. Kalimat majemuk campuran Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: 1. Biasanya Fadli memukul gendang. (kalimat tunggal 1) 2. Rozikin hanya berdiam diri di rumah. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) 3. Ketika musim dingin tiba. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) • Biasanya Fadli memukul gendang, dan Rozikin hanya berdiam diri di rumah, ketika musim dingin tiba. (kalimat majemuk campuran) 3. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai) a. Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain. Contoh :  Kasus korupsi di Indonesia semakin banyak dan bertambah parah.  Telah dibentuk suatu komisi yang bertugas memberantas korupsi yaitu Komisi Pemeberantasan korupsi.  Menurut data,yang paling banyak korupsi adalah dari kalangan Pejabat Tinggi Negara. b. Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud. Contoh :  Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur NTB periode 2013-2018?  Siapakah pemenang di Indonesia mencari bakat tahun 2013?  Apakah perbedaan penjualan dan pemasaran ? c. Kalimat perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya sangat erat.Dapat dibedakan sebagai berikut: a). Suruhan Contoh : Jagalah kebersihan taman ini. b) Permintaan Contoh : Mohon kehadiran Mahasiswa di Gedung Birrul Walidain untuk berdiskusi. c) Larangan Contoh: Jangan kencing berdiri. d. Kalimat ajakan : merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua. Contoh:  Mari kita cegah bahaya penggunaan narkoba.  Ayo kita laksanakan program kesenian di desa ini. e. Kalimat pengandaian Contoh : Andaikan saya bisa terbang, saya akan mengajakmu mengelilingi jagad raya. f. Kalimat harapan : kalimat yang isinya mengharap suatu hal. Contoh : Semoga beliau diterima segala amal kebaikannya. 4. Berdasarkan diathesis kalimat a. Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan yang mengenai langsung terhadap obyeknya. Contoh:Pak Ali memukul Safwan. b. Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari kalimat tersebut menderita atau dikenai perbuatan. Contoh:kucing itu dipukul pencuri. 5. Berdasarkan urutan kata a. Kalimat normal ( subyek mendahului predikat). b. Kalimat inverse (predikat mendahului obyek). 6. berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya a. Kalimat minor (hanya mengadung satu inti).Kalimat ini umumnya sebagai jawaban atas suatu pertanyaan. Contoh:Besok pagi.(sebagai jawaban atas pertanyaan, “Kapan ayah berangkat?”) b. Kalimat mayor (mengandung lebih dari satu inti),sekurang kurangnya mengandung dua unsur pusat. Contoh: Kamu lari. Andi akan lari dari penjara. 7. Berdasarkan pola-pola dasar a. Kalimat sederhana/inti : kalimat yang terdiri dari inti subyek dan inti predikat. Contoh: -Udara panas. -Rama tidur. b. Kalimat luas (perluasan dari kalimat inti). Contoh: -Udara di Kota sangat panas. -Rama tidur di Gudang. c. Kalimat transformasi (perubahan dari Kalimat inti). Ciri-ciri kalimat ini : - Hanya terdiri dari dua kata - Dua kata ini sekaligus menjadi inti kalimat(kata pertama menduduki jabatan predikat). - Urutannya adalah subyek mendahului predikat. - Informasinya adalah intonasi berita yang netral. Kalimat Efektif 1. Pengertian Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. 2. Ciri-ciri kalimat efektif 1.Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP. 2.Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. 3.Menggunakan diksi yang tepat. 4.Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis. 5.Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. 6.Melakukan penekanan ide pokok. 7.Mengacu pada kehematan penggunaan kata. 8.Menggunakan variasi struktur kalimat. 3. Penggunakan kalimat efektif 1) Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian,dan sebagainya. 2) Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan. 4. Syarat-syarat kalimat efektif a. Kelogisan: -Kalimat pasif dan aktif harus jelas. -Subjek dan keterangan harus jelas. -Pengantar kalimat dan predikat harus jelas. -Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas. -Subjek tidak ganda. -Predikat tidak didahului kata yang. b. Kepararelan Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya, jika kata benda harus kata benda semuanya. Contoh: Harga beras disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. c. Ketepatan Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat. • Pemakaian kata harus tepat. • Kata berpasangan harus sesuai. • Menghindari peniadaan preposisi. d. Kecermatan Cermatialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya.Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi.Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi,harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini. • Hindari penanggalan awalan. • Hindari peluluhan bunyi/ c /. • Hindari bunyi/ s /, / p /, / t /, dan/ k / yang tidak luluh. • Hindari pemakaian kata ambigu. BAB III PENUTUPAN A.Kesimpulan 1) Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir. 2) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. 3) Unsur- Unsur Kalimat: a. Subyek (pelaku). b. Predikat (pekerjaan/perbuatan). c. Obyek (yang dikerjakan/korban). d. Keterangan (waktu/tempat berlangsungnya suatu pekerjaan). 4) Pola Kalimat: a) Kalimat Dasar Berpola S P b) Kalimat Dasar Berpola S P O c) Kalimat Dasar Berpola S P Pel. d) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. e) Kalimat Dasar Berpola S P K f) Kalimat Dasar Berpola S P O K g) Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K h) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K 5). Macam-Macam Kalimat a. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. b. Kalimat majemuk Kalimat majemuk adlah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat,macam-macamkalimat majemuk,diantaranya: Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk campuran c. Berdasarkan urutan kata a. Kalimat normal ( subyek mendahului predikat) b. Kalimat inverse (predikat mendahului obyek) d. Berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya a. Kalimat minor (hanya mengadung satu inti) b.Kalimat mayor (mengandung lebih dari satu inti atau dikenai perbuatan) e. Berdasarkan diathesis kalimat • Kalimat aktif • Kalimat pasif f. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai) a. Kalimat berita b. Kalimat Tanya c. Kalimat perintah • Suruhan • Permintaan • Larangan d. Kalimat ajakan e. Kalimat pengandaian f. Kalimat harapan g.Berdasarkan pola-pola dasar a. Kalimat sederhana/inti b. Kalimat luas (perluasan dari kalimat inti) c. Kalimat transformasi (perubahan dari Kalimat inti) 6. Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. 7. Ciri-ciri kalimat efektif 1.Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP. 2.Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. 3.Menggunakan diksiyang tepat. 4.Menggunakankesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logisdansistematis. 5.Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. 6.Melakukan penekanan ide pokok. 7.Mengacu pada kehematan penggunaan kata. 8.Menggunakan variasi struktur kalimat. 8.Penggunakan kalimat efektif 3) Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian,dan sebagainya. 4) Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan. 9. Syarat-syarat kalimat efektif a. Kelogisan b. Kepararelan c. Ketepatan d. Kecermatan Daftar Pustaka 1. Alwi, Hasan Dkk.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 2. Reality,Tim.2008.Kamus Praktis Bahasa Indonesia:Reality Publisher. 3. Kalimat.html. 4. macam-macam-kalimat.html. 5. – 6. Sugono,Dendi.2003.Buku Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta:Pusat Bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar